- Ciri-ciri nabi palsu
- Penampilan palsu
- Dekontekstualisasi teks agama
- Mereka mengaku dicabar oleh Tuhan
- Kawalan dan intimidasi adalah senjata kegemarannya
- Mereka meletakkan 'fakta' sebelum perkataan
- Para nabi palsu dalam Alkitab
- Rujukan
Para nabi palsu adalah individu yang, secara haram, berpura-pura menjadi pemilik kebajikan yang sebenarnya tidak dapat dikaitkan dengan mereka. Para nabi palsu ini biasanya menggunakan kata itu untuk meyakinkan mangsa mereka, yang mereka yakinkan statusnya sebagai makhluk berkuasa atau pemancar pesan ilahi.
Mereka hadir dalam budaya yang berkaitan dengan agama, dengan kejadian khusus dalam agama Yahudi-Yahudi. Para nabi palsu pertama dikecam dalam Kitab Suci, iaitu dalam Alkitab.

Sejak itu, terdapat banyak nabi palsu yang terkenal yang hampir selalu menanggapi suatu corak. Corak ini terdiri daripada serangkaian ciri yang akan kami senaraikan di bawah.
Sebab mengapa nabi palsu bertindak dengan cara ini boleh sangat berbeza: keuntungan peribadi, keuntungan kewangan, memperlekehkan orang lain atau kepercayaan dan tujuan jahat lain.
Ciri-ciri nabi palsu
Penampilan palsu
Para nabi palsu sering berpura-pura bukan, menjadikan diri mereka memandang orang lain sebagai orang rohani yang penuh dengan kebijaksanaan dan pengetahuan.
Mereka menggunakan ini untuk menipu orang yang paling cuai. Mereka kagum dengan dugaan mereka yang dekat dengan ketuhanan, dengan siapa mereka mengaku mempunyai hubungan dekat.
Dekontekstualisasi teks agama
Palsu ini selalu menggunakan teks agama dengan cara yang menyokong teori mereka. Untuk melakukan ini, mereka mendekontekstualisasikan petikan atau menafsirkan semula secara bebas petikan yang makna sebenarnya berbeza. Mereka biasanya pembicara yang baik dan itu menjadikan tugas mereka lebih mudah.
Mereka mengaku dicabar oleh Tuhan
Mereka sering menamakan Tuhan sebagai pembicara langsung mereka, pemancar pesan di Bumi dan pelaku kehendak ilahi.
Dengan sikap ini, menurut banyak agama, apa yang mereka lakukan adalah dengan sia-sia nama Tuhan, salah satu peraturan agama pertama yang tidak dapat dipecahkan. Oleh itu, mereka ditempatkan pada tingkat yang sangat dekat dengan ketuhanan, bukannya berada di bawahnya, sebagaimana mestinya.
Kawalan dan intimidasi adalah senjata kegemarannya
Para nabi palsu suka merasa kuat dan memperlihatkan kekuatan kepada pengikutnya. Mereka berusaha untuk ditakuti, tidak dihormati.
Untuk mencapainya, mereka sering mengintimidasi, mengancam atau mengaibkan pengikut yang tidak memenuhi apa yang mereka khabarkan dengan nilai nominal. Mereka menggunakan rasa malu awam untuk tujuan yang tidak disukai apabila seseorang berani bertentangan dengannya.
Mereka meletakkan 'fakta' sebelum perkataan
Mereka manipulatif sehingga mensimulasikan peristiwa untuk menipu pengikut mereka. Tidak seperti imam yang dilaburkan oleh pihak berkuasa agama, mereka sering meremehkan teks suci.
Mereka melakukannya secara langsung atau tidak langsung. Maksudnya, mereka memanipulasi makna kitab suci atau berusaha agar tindakan 'ajaib' mereka menggantikannya.
Para nabi palsu dalam Alkitab
Dalam Perjanjian Lama dan Baru terdapat rujukan langsung dan tidak langsung kepada nabi palsu. Dalam Perjanjian Baru, ada contoh dalam Injil Matius dan Lukas.
Dalam petikan yang berlainan, Yesus Kristus mengantisipasi kedatangan pendakwah palsu atau penyelamat palsu di masa depan. Oleh itu, dia menasihati semua orang Kristian untuk mengetahui bagaimana membezakan antara yang benar dan yang tidak.
Ayat-ayat lain di mana kewujudan nabi-nabi palsu ditunjukkan sebelum kelahiran Yesus Kristus dapat ditemukan dalam Surat Kepada Korintus dan Kisah Para Rasul.
Rujukan
- "Penipu dan nabi palsu di antara kita", Todd Tomasella. (2005).
- Ayat Alkitab tentang guru palsu, di Alkitab Pengajian Alkitab, di biblestudytools.com.
- 7 Sifat Profit Palsu dalam Pakaian Domba, di Charisma News, di charismanews.com.
- The False Profets, di Catholicism.org, di catholicism.org.
